Blog categories
Blog search

Fakta Jurusan Arsitektur, Tertarik Ingin Masuk Jurusan Ini?

Posted on2 Years ago 417

Pandai Menggambar Tidak Menjamin

Arsitektur tentu identik dengan gambar dan desain. Namun tahukah Agan, jika sebenarnya pintar menggambar tidak menjamin bisa lebih handal dalam arsitektur dibanding teman-teman sejurusanmu yang biasa-biasa saja? Pintar menggambar di sini dalam artian piawai membuat gambar seperti anime, mural dan sebagainya. Serius! Kurang masuk akal memang, namun begitulah adanya.

Teman sekelas saya, misalnya. Dia sangat piawai membuat tokoh animasi di kertas, juga skecth dan yang lainnya. Namun saat pelajaran gambar teknik, dia keteteran. Bahkan setengah tahun kemudian, mengundurkan diri dari jurusan arsitektur.

Gambar teknik dengan gambar bebas tentu berbeda. Sesuai namanya, gambar teknik mesti menggunakan teknik yang sesuai dengan kaidah arsitektur dan hal ini membuat siapapun mesti belajar dari nol kembali, termasuk orang yang jago menggambar bebas sekalipun.

Jurusan Paling Sulit dan Berat

Tidak salah lagi, jurusan arsitektur merupakan jurusan paling sulit, baik di bangku kuliah ataupun yang masih di bangku SMK. Menurut penelitian yang dilakukan National Survey of Student Engagement Indiana University, jurusan arsitektur merupakan jurusan paling berat.

Jurusan ini memerlukan ketelitian, kesabaran, keakuratan, daya tangkap, daya pikir, daya imajinasi dan kedisplinan dalam satu waktu. Berbagai mata pelajaran dan mata kuliah sering membuat stress. Apalagi jika tugas super menumpuk dengan deadline singkat, namun kita tidak mengerti sama sekali bagaimana mengerjakan tugas tersebut atau bingung hendak mengerjakan tugas yang mana dahulu.

Peralatan Yang Menguras Kantong

Ketika baru masuk jurusan arsitektur, kamu bakal disuguhi daftar peralatan yang mesti dimiliki demi menyokong kelancaran selama pembelajaraan. Daftar peralatan ini bukan satu dua buah saja, tetapi banyak sekali. Apalagi, harganya yang cukup menguras kantong.

Jika ingin menggunakan peralatan yang cukup awet dan tidak merusak gambar, kamu mesti rela merogoh kocek lebih dalam. Misalnya saja meja gambar seharga tujuh juta ripiah. Juga penggaris segitiga, harganya di atas Rp 100.000 untuk yang berukuran 12. Dan kamu biasanya dituntut memiliki penggaris segitiga berbagai ukuran. Misal ukuran 8 atau 10, ukuran 6 dan yang lainnya. Hal ini untuk memudahkan prosesi menggambar di detail dan ukuran yang berbeda. Itu baru penggaris segitiga, belum pensil berbagai ketebalan dan ukuran, jangka, busur, tabung dan lain-lain.

Laptop atau PC kamu pun dituntut memiliki RAM di atas 4 GB demi kelancaran menggambar desain di AutoCAD, SkecthUp, BIM dan lain-lain. Ram 4 GB pun sering lamban dan not responding.

Tabung Forever

Adalah wajib memiliki tabung dan membawanya ke mana-mana, apalagi jika kamu hendak mengumpulkan gambar ke dosen atau guru. Hal ini tak jarang membuat orang lain heran. Juga mengundang keusilan temanmu dari jurusan lain dengan pertanyaan-pertanyaan tidak bermutu yang menurut mereka mungkin menggelitik perut. Misalnya,

"Eh, Gan, ngapain bawa tabung? Mau main golf 'kah?"

"Wih si Agan udah kayak ninja aja bawa tabung di punggung. Dari Desa Konoha 'kan? Btw, Naruto apa kabar?"

"Woy! Ngapain bawa basoka ke sekolah? Mau perang?"

Bagaimana, menyebalkan sekali, bukan? Namun hal tersebut memang tidak ada apa-apanya dibanding kehilangan tabung yang sangat kamu cintai. Apalagi jika hendak mengumpulkan gambar, namun tabung Agan tertinggal di kamar. Otomatis Agan mendapat omelan guru/dosen, plus hukuman. Itu benar-benar bikin bad mood.

Kurang Pergaulan

Nongkrong di kafe tiap pulang sekolah, malam mingguan di tempat-tempat kece dan kopdar bersama komunitas adalah kegiatan halu bagi pelajar dan mahasiswa arsitektur. Bagi pengabdi gambar, waktu luang lebih baik digunakan untuk mencicil tugas yang menggunung daripada nantinya lembur saat malam deadline, daripada kena omel dosen. Apalagi sampai tidak lulus.

Kalaupun tugas sudah selesai semua dan masih ada waktu luang, rasanya lebih baik digunakan untuk me time dengan rebahan, tidur dan menjalani hobi yang sudah jarang dinikmati gara-gara tugas.

 Disebut Sombong dan Anti-sosial

Agan pasti akan sering mendapat cibiran dari teman-teman jurusan lain atau dari lingkungan sekitar, jika dirimu merupakan sosok sombong dan anti-sosial. Lagi-lagi karena tugas. Tidak mungkin 'kan Agan mengerjakan tugas sambil nge-ghibah ria dan minum kopi di kafe? Bisa-bisa tuga Agan malah kotor dan mangkrak.

Jika malamnya lembur atau baru selesai mengerjakan tugas yang membuat kepala serasa pecah, tentu Agan merasa mengantuk dan lesu. Agan pun menjadi kurang respontif. Alhasil, malas berbasa-basi, meng-ghibah ria atau mengobrol dengan topik-topik tak bermutu. Lagi-lagi, hal ini membuat orang menganggap Agan sebagai orang sombong.

Menjijikan sekali orang-orang itu memang, ingin sekali rasanya menjejali mulut mereka dengan kertas gambar, tapi mau bagaimana lagi. Lebih baik kita berperilaku apa adanya. Orang lain nyinyir kepada kita, biarkan saja.

Mayoritas Laki-laki

Kaum ukhty umumnya menjadi minoritas di jurusan arsitektur. Walau terkenal sebagai sosok yang sabar dan teliti, nyatanya kaum ukhty banyak yang menyerah, menangis dan mengeluh tatkala gambar mereka tidak kunjung selesai atau terus-menerus kena revisi. Apalagi jika kaum ukhty-nya tukang rebahan dan tukang scroll media sosial, otomatis terseret-seret dalam mengikuti pembelajaran. Tidak percaya? Silakan cek sendiri.

Pelajar dan Mahasiswanya Banyak Mengalami Gangguan Jiwa

Umumnya, jika pelajar atau mahasiswa tidak bisa mengikuti tuntutan materi pembelajaran akan membuat mereka menjadi stress dan depresi. Begitupula di jurusan arsitektur. Mereka menjadi lebih paranoid, apalagi jika tugas baru semakin menumpuk, sedangkan tugas lama juga masih mangkrak. Hal diperparah dengan insomnia atau susah tidur karena hal-hal yang tak diinginkan terus menggentayangi pikiran.

Bagi orang yang rajin, pantang menyerah, apalagi jika arsitektur sudah menjadi passion, mereka tidak akan mengalami gangguan jiwa. Yang ada malah bahagia, enjoy dan semangat.

Lembur dan Makan Tengah Malam

Saat mengerjakan tugas, utamanya ketika menggambar manual, waktu terasa berjalan sangat cepat. Apalagi jika kita benar-benar fokus pada gambar yang tengah dikerjakan. Misal, kamu pulang dari kampus atau sekolah pukul 4.00 sore. Istirahat sejenak setengah jam, kemudian mulai mengerjakan tugas. Ketika melihat jam kembali, kamu bakal mendapati waktu sudah berlalu 2-3 jam.

Lembur biasanya juga karena tuntutan deadline. Layaknya diperkosa, maka mau tak mau, suka tak suka, enak tak enak, tugas tetap mesti terselesaikan. Alhasil kamu lembur kadang sampai dini hari dan baru sempat makan saat tengah malam.

 Jurusan Teknik Paling Tidak Sangar

Jurusan teknik dikenal sebagai sarangnya orang-orang sangar. Namun, tidak dengan teknik arsitektur. Agan akan melihat pelajar atau mahasiswa arsitektur berjalan melewati koridor dengan membawa maket atau miniatur bangunan yang sering dileluconkan oleh jurusan lain seperti rumah barbie.

Wajah para pelajarnya pun tampak lesu dengan mata panda bekas lembur selama beberapa semester, punggung agak membungkuk karena banyak menggambar dan yang lainnya.

Tapi, bukan berarti anak-anak arsitektur tidak tampil modis. Sebagai jurusan yang menuntut jiwa perfectionis, maka mudah sekali menemukan mahasiswa cantik dan tampan dengan fesyen yang modis.

Menu